socio
eco-techno
preneurship

Menag Yaqut Cholil Qoumas: Membuka Jalan Uwais Al-Qarni Baru dari Indonesia

Menag Yaqut Cholil Qoumas: Membuka Jalan Uwais Al-Qarni Baru dari Indonesia

oleh Prof. Dr. Siti Nurjanah, M.Ag., PIA. (Rektor IAIN Metro)

Kisah Uwais Al-Qarni, seorang pemuda dari Yaman yang hidup dalam kesederhanaan, mengajarkan kita tentang pengorbanan dan cinta kepada orang tua. Meskipun ia tidak pernah bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW, Uwais Al-Qarni diakui dan dicintai oleh Rasulullah SAW karena ketulusan dan kebaikannya. Kehidupannya yang penuh tantangan dan kisah perjuangannya, terutama dalam memenuhi impian ibunya untuk menunaikan haji, menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia dalam menyediakan pelayanan khusus bagi jemaah haji lansia dan berisiko tinggi (risti).

Haji Ramah Lansia: Kebijakan Berarti untuk Jemaah Lansia

Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia mengusung tagline “Haji Ramah Lansia” sebagai bagian dari komitmennya untuk memberikan perhatian khusus kepada jemaah berusia lanjut. Data Kemenag menunjukkan bahwa sekitar 45.678 jemaah berusia 65 tahun ke atas (21,41%) berangkat haji setiap tahunnya, menunjukkan perlunya layanan yang memadai bagi kelompok ini. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan komitmennya dengan berbagai upaya seperti kursi prioritas selama penerbangan, kuota pendamping, dan program senam haji yang ramah lansia.

Evaluasi tahun sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa kebutuhan layanan bagi jemaah lansia belum optimal. Oleh karena itu, pendampingan keluarga menjadi sangat penting untuk membantu kebutuhan sehari-hari di Tanah Suci. Kebijakan ini menunjukkan perhatian detail pemerintah agar jemaah lansia merasa nyaman dalam menjalankan ibadah.

Kisah Inspirasi

Kisah Ibu Surini, seorang pedagang sayur yang berjuang sejak 1975 untuk menabung haji, juga menggambarkan tekad dan keikhlasan dalam mencapai impian. Gus Yaqut, Menteri Agama, sering membagikan dan menghormati kisah-kisah perjuangan seperti Ibu Surini, menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji lanjut usia.

Pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sering menjadi tantangan bagi jemaah lansia. Faktor cuaca dan kondisi lapangan yang padat memerlukan fasilitas khusus untuk mengurangi risiko kesehatan. Penyediaan tenda dengan pendingin udara, fasilitas kesehatan yang memadai, dan jalur khusus bagi lansia sangat penting untuk mendukung keberhasilan ibadah mereka.

Dedikasi para petugas haji dalam melayani jemaah lansia dan risti sangat menginspirasi. Muallif, atau Kang Alif, seorang PPIH Sektor 7 Mekkah, adalah contoh nyata dari ketulusan dalam membantu jemaah haji Indonesia di Masjidil Haram. Tindakan mulia para petugas ini, meskipun sering kali tidak dipublikasikan, sangatlah banyak jumlahnya. Chandra, petugas lainnya, menunjukkan kesabaran dan ketulusan dalam membantu seorang kakek yang mengalami kecelakaan kecil. Tindakan ini adalah contoh nyata dari pengabdian yang luar biasa dalam melayani jemaah haji.

Upaya Kementerian Agama untuk Layanan Jemaah Haji Lansia

Kementerian Agama telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan layanan bagi jemaah haji lansia:

  • Pelibatan Ahli Geriatri dalam Pelaksanaan Haji

Kementerian Agama melibatkan ahli geriatri dalam merumuskan konsep layanan dan prosedur operasional haji. Pedoman dari ahli ini menjadi bagian dari proses manasik haji, sementara mereka juga terlibat dalam pemantauan kesehatan jemaah haji lansia.

  • Penyusunan Buku Pedoman Manasik Haji Ramah Lansia

Kementerian Agama menyusun buku Pedoman Manasik Haji Ramah Lansia dan mensosialisasikan pelayanan ramah lansia saat manasik di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota.

  • Penyediaan Sarana Transportasi

Kementerian Agama menyediakan sarana transportasi seperti bus shawalat yang mudah diakses bagi lansia, dengan 450 armada yang melayani dua rute terminal, yaitu Ajyad (Misfalah) dan Syib Amir (Jarwal, Raudhah, dan Syisah).

  • Penyediaan Ruang Tunggu dan Penempatan Jemaah Lansia di Hotel

PPIH menyediakan ruang tunggu khusus untuk jemaah lansia dan menyusun skema penempatan mereka di hotel, termasuk fasilitas lobby dan lift prioritas.

  • Pengurangan Kegiatan Seremonial di Embarkasi

Kementerian Agama mengurangi kegiatan seremonial di embarkasi agar jemaah lansia tidak kelelahan, memberi mereka kesempatan untuk istirahat di kamar.

  • Penambahan Jumlah Petugas dan Tim Penanganan Krisis

PPIH menambah jumlah petugas di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, serta tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah (PKP3JH).

  • Edukasi bagi Jemaah Lansia

Kementerian Agama memberikan edukasi langsung kepada jemaah lansia tentang kemudahan dan tidak memaksakan diri selama ibadah haji, serta menyusun buku manasik haji khusus untuk lansia.

  • Pengajakan Jemaah Haji Lain untuk Peduli Terhadap Lansia

Kemenag mengajak jemaah haji lainnya untuk peduli terhadap jemaah lansia, dengan menyampaikan nilai kepedulian dalam kegiatan manasik di Indonesia dan bimbingan ibadah di Tanah Suci.

  • Bersinergi dalam Penyediaan Kursi Roda

Kementerian Agama bersinergi dengan sejumlah pihak, termasuk pengurus Masjid Nabawi, Bank Syariah Indonesia, dan Baznas, dalam penyediaan kursi roda bagi jemaah haji lansia.

Dalam konteks pelayanan bagi jemaah haji lansia, setidaknya ada 4 layanan utama yang perlu difokuskan, yaitu membangun kesadaran tentang tantangan yang dihadapi lansia selama haji, menyediakan pendamping yang terlatih, meningkatkan aksesibilitas di area suci, dan menyediakan program prahaji yang mendukung kesehatan fisik mereka. Semoga dengan berbagai upaya ini, Kementerian Agama dapat terus meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji lansia dan risti di masa yang akan datang.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.