Banten, metrouniv.ac.id. – IAIN Metro kembali menorehkan prestasi dan pencapaian, kali ini dalam hal pengendalian internal organisasi yang digagas oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI (Itjen Kemenag RI) melalui program Peninggkatan Kapabilitas SPI (Sistem Pengendalian Intern) yang telah dilaksanakan sejak awal Oktober 2023 yang lalu.

Kegiatan Peningkatan Kapabiltas SPI oleh Itejen Kemenag diawali dengan pemetaan pada pekan pertama Oktober 2023 dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen oleh para Rektor dan Kepala SPI pada Pekan kedua, dilanjutkan dengan pendampingan selama 2 pekan yaitu pekan ketiga dan keempat Oktober 2023, dan pada Pekan pertama November 2023 dilakukan evaluasi atas hasil yang telah diperoleh oleh masing-masing SPI pada 7 PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang dijadikan pilot project kegiatan tersebut, salah satunya IAIN Metro.

Sebagai akhir dari kegiatan tersebut, dilakukan penetapan status dan pemberian penghargaan yang bertempat di Hotel Horison Grand Serpong 16 – 18 November 2023 pada acara diseminasi dan launching Penguatan Kapabilitas SPI PTKIN. .

Hari ini  (Kamis-16/11/2023) Rektor IAIN Metro, Prof. Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag., PIA menerima penghargaan atas pencapaian peningkatan kapabilitas SPI PTKN yang secara langsung diserahkan oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama RI Dr. H. Faisal Ali Hasyim, S.E., M.Si., CA., CSEP.Prof.

Dari hasil pelaksanaan peningkatan kapabilitas SPI yang dilakukan pada IAIN Metro, sebelumnya SPI IAIN Metro berada di level 1, dan setelah mengikuti program peningkatan kapabilitas SPI untuk 7 PKTN yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal, SPI IAIN Metro saat ini berada di level 2.

Pada sambutannya, Irjen Kemanag menyampaikan metodologi dan unsur yang digunakan pada kegiatan peningkatan kapabilitas.

“Pelaksanaan peningkatan kapabilitas untuk 7 PTKIN sebagai pilot project menggunaka metodologi Internal Audit Capacity Model (IACM). Dalam hal ini Inspektorat Jenderal menggunakan 3 unsur yaitu unsur kelembagaan, unsur pengembangan SDM, unsur kualitas pengawasan,” terangnya.

Inspektur juga mengatakan tujuan dari pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan good university government.

“Penguatan kapabilitas Satuan Pengawasan Internal atau SPI merupakan salah satu langkah strategis dalam menjaga akuntabilitas Kementerian Agama dan mewujudkan Good University Governance. SPI pada perguruan tinggi nantinya akan menjadi mitra strategis Inspektorat Jenderal dalam melaksanakan pengawasan di lingkup perguruan tinggi secara holistik, sehingga diperlukan linieritas standar dan penatakelolaan yang dapat memudahkan koordinasi dan antara Inspektorat Jenderal dan SPI di perguruan tinggi,” Lanjut Faisal pada sambutannya.

Lebih lanjut Inspektur membeberkan bahwa penguatan peran SPI menjadi sebuah hal yang penting untuk menguatkan tata kelola dan mengejar capaian kualitas di PTKN.

“Penguatan kapabilitas SPI merupakan sebuah sistem yang saat ini kita bangun untuk mencegah potensi praktik korupsi di PTKN. Sistem pengendalian ini kita bangun dengan efektif sebagai bagian mengawal mandat Menteri Agama untuk membangun tata kelola mewujudkan Kementerian Agama yang terpercaya, bersih dari praktik korupsi dan terus memberikan layanan terbaik untuk masyarakat”, tandasnya.

Pada kegiatan diseminasi dan launcing tersebut selian melibatkan 7 PTKIN sebagai Pilot project program peningkatan kapabilitas SPI PTKN untuk tahun 2023 yaitu UIN Imam Bonjol Padang, UIN Raden Fatah Palembang, IAIN Metro Lampung, IAIN Ponorogo Jawa Timur, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, UIN Alauddin Makassar, dan UIN Mataram Nusa Tenggara Barat, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama memperluas untuk 20 PTKN pada tahun 2024, yakni UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, UIN Walisongo Semarang, UIN Ar-raniry Banda Aceh, UIN Raden Intan Lampung, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Kh Achmad Siddiq Jember, UIN Prof. Kh. Saifuddin Zuhri Purwokerto, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Sumatera Utara Medan, IAKN Manado, IAIN Lhokseumawe, IAIN Kudus, IAIN Kediri, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, IAIN Palangkaraya.

Pada kesempatan tersebut Rektor IAIN Metro, Prof. Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag. yang didampingi oleh Kepala SPI Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum. dan Sekretarisnya ‌Berwin Anggara, M.S.Ak. menyampaikan akan terus berusaha untuk melakukan peningkatan level SPI kedepan.

“Alhamdulillah melalui program yajng telah digagas oleh Pak Inspektur Jenderal Kementerian Agama  IAIN Metro telah memapu meningkatkan level yang sebelumnya pada posisi level 1 dan hari ini telah ada pada level 2. Selanjutnya peningkatan akan terus kami lakukan sebagai upaya dalam mewujudkan good government university,” ungkap Nurjanah.

Nurjanah juga menyampaikan peningkatan karaketerisktik level SPI IAIN Metro kedepan

“Saat ini setelah dilakukan penguatan kapabulitas oleh Itjen, SPI IAIN Metro berada pada level 2 yakni sebagai level infrastructure (berkembang), dimana sebelumnya berada pada level 1 initial yang artinya masih dalam rintisan. Tahapan berikutnya tim SPI akan terus bekerja untuk mencapai level 3  yakni intregated yang artinya telah terdefinisi, dan kedepan paling tidak IAIN Metro berada pada level 4 (managed) pada level ini SPI telah melakukan pengawasan secara efektif dan telah melakukan evaluasi secara baik dan terdokumentasi. Sedang level paling tinggi yaitu pada level 5 (Optimum) dimana pada level ini SPI telah memiliki pengendalian secara intern yang berlanjutan, terintegrasi, terpantau secara otomatis menggunakan teknologi informasi, dimana untuk berada pada level 5 masih sangat sulit tapi IAIN Metro akan terus berusaha,” tambahnya setalh menerima pengharagaan atas kenaikan level SPI IAIN Metro. (timSPI-ss_humas)