Jakarta, metrouniv ac id — Rencana aksi perubahan yang digagas oleh Susi Yulianti, Kepala Bagian pada Fakultas Syariah UIN Jurai Siwo Lampung, mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak dalam rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) yang digelar di Pusat Pengembangan Kompetensi Badan Pengembangan SDM dan Moderasi Beragama Kementerian Agama, Jakarta.
Aksi perubahan yang berfokus pada digitalisasi layanan akademik ini dinilai sangat relevan dengan delapan program prioritas (Asta Protas) Kementerian Agama, sebagaimana ditegaskan oleh mentor dalam kegiatan ini, Ahmad Supardi, Kepala Biro AUAK UIN Jurai Siwo Lampung.
“Digitalisasi sangat dibutuhkan oleh UIN Jurai Siwo Lampung yang baru saja bertransformasi. Harapannya, semua layanan di lingkungan kampus ke depan dapat berbasis digital,” ujar Ahmad Supardi.
Ia juga menegaskan bahwa upaya ini tidak hanya akan diterapkan di Fakultas Syariah, tetapi juga akan dikembangkan ke seluruh fakultas hingga Pascasarjana. Supardi mendorong agar rencana ini segera dilengkapi dengan proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) agar dapat diajukan dalam pembahasan anggaran pagu indikatif pada 8 Juli mendatang di Jakarta.
Dukungan juga datang dari H. Muchamad Sidik Sisdiyanto, penguji dalam PKA sekaligus Kepala Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan Sekretariat Jenderal Kemenag RI. Ia menilai bahwa rencana digitalisasi ini merupakan pengembangan strategis dari sistem akademik yang sudah ada, khususnya Sistem Informasi Akademik (Sismik)
“Ini sangat tepat. Kita ingin agar kampus ke depan dapat menjadi smart campus, kampus digital yang modern dan efisien,” ungkap Sidik.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan anggaran dan SDM dalam pelaksanaan aksi perubahan ini, serta mengapresiasi komitmen mentor Ahmad Supardi yang secara konkret memberi ruang untuk realisasi teknis program melalui penyusunan anggaran dan dukungan SDM.
Strategi Aksi Perubahan
Dalam paparannya, Susi Yulianti menyampaikan tahapan strategi aksi perubahan yang terbagi ke dalam tiga fase:
- Jangka Pendek (2 bulan)
Membangun sistem digital dasar melalui aplikasi Si-Fasya, untuk mendukung layanan surat-menyurat, informasi akademik, dan data dosen/mahasiswa secara daring. Fokus utama adalah pengenalan dan uji coba aplikasi untuk perbaikan selanjutnya. - Jangka Menengah (6 bulan – 1 tahun)
Penyempurnaan fitur dan perluasan layanan Si-Fasya. Sistem mulai terintegrasi dengan unit-unit terkait serta pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi agar penggunaannya optimal. - Jangka Panjang (>1 tahun – 3 tahun)
Si-Fasya dikembangkan menjadi sistem layanan akademik digital yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk mendukung efisiensi kerja, transparansi, dan kepuasan sivitas akademika. Tahap ini didukung oleh regulasi, anggaran, dan evaluasi berkala.
Harapan untuk Masa Depan
Hj. Ispawati Asri, selaku coach, mengaku bangga atas pencapaian Susi Yulianti. Ia mengapresiasi sinergi yang tercipta antara peserta, penguji, dan mentor dalam mendukung keberhasilan aksi perubahan ini.
“Saya merasa sangat bangga dan bahagia. Apresiasi dari penguji dan mentor menjadi bukti bahwa aksi perubahan ini layak untuk diimplementasikan secara luas,” ujar Ispawati.
Rencana aksi perubahan ini menjadi angin segar bagi transformasi digital layanan pendidikan tinggi, khususnya di UIN Jurai Siwo Lampung. Sinergi antara perencanaan, teknologi informasi dan pangkalan data (TIPD), dukungan kebijakan, serta komitmen pimpinan dan pelaksana, diharapkan akan mewujudkan UIN Jurai Siwo Lampung sebagai smart campus yang modern dan inklusif.
Kontributor: Siroy Humas