Metro, 28 November 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN), Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (PUSPAKARA) yang juga dosen pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAIN Metro, Dr. Kisno, M.Pd., memberikan materi bertemakan “Guru, Kreativitas, dan Transformasi Digital” kepada mahasiswa calon guru. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 25 November 2024, di Gedung Kuliah Terpadu Fakultas Tarbiyah IAIN Metro.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Kisno mengangkat topik yang sangat relevan dengan tantangan pendidikan di era digital saat ini, yakni penerapan Deep Learning dalam pembelajaran. Deep Learning, sebagai metode dalam kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), mengajarkan komputer untuk memproses data dengan cara yang menyerupai cara kerja otak manusia. Dalam konteks pendidikan, pendekatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta didik melalui proses pembelajaran yang lebih bermakna.

“Deep Learning dalam pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan yang mendalam dalam pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya bermakna tetapi juga menyenangkan,” ungkap Dr. Kisno. Ia menjelaskan bahwa penerapan kurikulum berbasis Deep Learning didasarkan pada tiga pilar utama, yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Ketiga pilar ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan, sekaligus memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Dalam penjelasannya, Dr. Kisno juga menekankan bahwa Deep Learning bukan hanya tentang memanfaatkan teknologi, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas proses belajar melalui eksplorasi, berpikir kritis, dan partisipasi aktif. “Pendidikan abad-21 menuntut pendekatan yang lebih kreatif dan berbasis teknologi. Dengan Deep Learning, kita bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan generasi digital,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Kisno menyoroti pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan untuk mengimbangi perkembangan teknologi yang pesat. Menurutnya, guru di masa depan harus siap untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran mereka, serta mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Kurikulum dengan pendekatan Deep Learning adalah solusi untuk mewujudkan hal tersebut.

Sebagai penutup, Dr. Kisno mengingatkan kepada para mahasiswa calon guru bahwa sebagai agen perubahan, mereka diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya fokus pada penguasaan materi, tetapi juga pada pengembangan kreativitas siswa. “Dengan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan kreativitas, guru dapat menjadi pilar penting dalam transformasi pendidikan di era digital,” tegasnya.

Pendidikan yang berbasis Deep Learning ini diharapkan dapat menjadi jawaban terhadap tantangan besar di dunia pendidikan saat ini, yaitu bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran tanpa mengorbankan kualitas dan esensi dari pendidikan itu sendiri. (Lk)