Metro, metrouniv.ac.id – Rapat koordinasi mengenai teknis pelaksanaan Work From Any where (WFA) dan Work From Office (WFO) di lingkungan IAIN Metro berlangsung pada hari ini (20/3/2025) dipimpin oleh Kepala Biro AUAK. Rapat yang diadakan di ruang rapat Kabiro AUAK ini merupakan tindaklanjut pembahasan Surat Rektor IAIN Metro Nomor : 1019/In.28/R/HM.00/03/2025 19 Maret 2025,  yang diturunkan dari Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor 16 Tahun 2025 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai ASN Pada Kementerian Agama Di Masa Libur Nasional Dan Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Rapat ini juga melibatkan sejumlah pejabat rektorat terkait, antara lain Kabag Akademik dan Administrasi Umum, Kasubbag Administrasi Umum, Kasubbag Layanan Akademik,  Keuangan, OKPP dan Humas. Dalam rapat tersebut, Kabiro AUAK, Dr. Ahmad Supardi menjelaskan bahwa kebijakan WFA akan berlangsung selama empat hari berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal (Sekjend). Sedangkan pembagian tugas untuk WFH dan WFO akan dilakukan dengan ketentuan bahwa pegawai yang sedang cuti tidak termasuk dalam pembagian ini. Penataan lebih lanjut mengenai pengaturan WFA dan WFO ini akan diatur oleh OKPP.

Kabiro AUAK juga menekankan agar sebisa mungkin pegawai bekerja dari kantor (WFO), karena menurutnya, pelaksanaan pekerjaan dengan WFH seringkali menghadapi kendala teknis yang dapat mengganggu kelancaran kerja.

Menguatkan pernyataan Kabiro, Analis SDM Mahrus Sa’adon, yang menjadi salah satu peserta rapat, menyoroti bahwa meskipun kebijakan WFH dan WFO sudah diterapkan, efektivitas pelaksanaan pekerjaan dengan sistem tersebut masih dianggap kurang optimal.

Sedangkan Mustakim, Kabag Administrasi Umum dan Layanan Akademik yang menyarankan agar pembagian hari kerja dilakukan secara adil, yakni 2 hari WFH dan 2 hari WFO, guna menjaga keseimbangan yang juga diamini banyak peserta lain.

Sukmono, Kasubbag Administrasi Umum, mengungkapkan bahwa untuk pekerjaan seperti Satpam, pegawai tetap harus WFO, sementara tenaga kebersihan diberikan fleksibilitas berdasarkan tanggung jawab mereka. Sementara itu, ketika dimintai pertimbangan, Luky yang mewakili Humas, menegaskan bahwa terkait pekerjaan humas ada yang bisa dikerjakan secara fleksibel seperti desain dan edit video konten. Tetapi  ada pekerjaan-pekerjaan yang mengharuskan personal hadir di tempat seperti liputan dan pelayanan tamu, sehingga harus ada pegawai yang stand by di ruangan.

Tur Sayekti, perwakilan dari Keuangan, juga memberikan penjelasan terkait pencairan anggaran yang masih banyak diajukan hingga hari ini. Beberapa dokumen pencairan masih berada di SPI, sehingga meskipun pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara fleksibel, pegawai di bagian keuangan harus tetap hadir untuk menangani urusan pencairan.

Agus Hamdani, dari bagian Perencanaan, menyampaikan bahwa tidak ada pegawai perencanaan yang cuti hingga Lebaran, sehingga tim perencanaan akan berkomitmen tetap lebih dari satu orang per hari selama pelaksanaan WFH dan WFO.

Rapat ini juga membahas mengenai kecukupan anggaran serta upaya efisiensi anggaran dalam pelaksanaan kebijakan WFA dan WFO agar tetap berjalan dengan efektif dan efisien. (lk)