IAIN Metro Menerima Asesor Surveilan AIPT BAN-PT

99WhatsApp-Image-2017-11-18-at-19.54.33.jpeg

 

IAIN Metro— IAIN Metro menerima kunjungan tim asesor surveilen Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kunjungan ini merupakan lanjutan dari asessment sebelumnya saat masih berstatus STAIN Jurai Siwo Metro. Setelah berubah menjadi IAIN, pihak kampus mengajukan usulan agar surat keputusan akreditasi dari BAN PT menggunakan nomenklatur yang baru, yakni IAIN Metro.

Dalam sambutannya, ketua tim asesor, Prof. Dr. Ir. S.M. Widyastuti, M.Sc, menegaskan bahwa kehadirannya adalah untuk memeriksa perubahan dan perkembangan apa saja yang terjadi setelah STAIN Jurai Siwo Metro berubah menjadi IAIN Metro. “Juga untuk menguji apakah nilai akreditasi B yang dulu disandang STAIN Jurai Siwo Metro bisa dipertahankan oleh IAIN Metro atau tidak?”, kata Widyastuti.

Pada forum yang dihadiri oleh segenap jajaran rektorat, dekanat, kabag, kasubag, dosen, dan mahasiswa juga alumni tersebut, Rektor IAIN Metro, Prof. Hj Enizar, M. Ag menjabarkan bagaimana perubahan dan perkembangan yang terjadi di IAIN Metro. “Perubahan adalah tuntutan sejarah. STAIN Jurai Siwo Metro berubah menjadi IAIN Metro memenuhi amanah Perpres RI No 71 tahun 2016.”, kata Enizar.

Perubahan yang terjadi seturut dengan PMA No 1 Tahun 2017 tentang Statuta IAIN Metro dan PMA No 19 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Metro. Enizar menjelaskan semua perkembangan yang ada, mulai dari fakultas, jurusan, prodi, jumlah dosen, jumlah mahasiswa, juga upaya institusi untuk menambah kualitas dan kuantitas institusi secara umum.

Dalam acara yang dihelat pada 16-18 November di Ruang Rapat Rektorat lantai 2 tersebut, Enizar menjelaskan bagaimana IAIN Metro menambah jumlah dosen, meningkatkan kualitas dosen, memecah fakultas yang lebih representatif, menambah jurusan di setiap fakultas dari 12 jurusan menjadi 21 jurusan, juga tata ulang mata kuliah yang selaras dengan visi socio-eco-technopreneurship.

Setelah itu, Wakil Rektor I, Dr. Suhairi,  juga memaparkan master plan dan rencana induk strategi IAIN Metro yang dilengkapi oleh Wakil Rektor II, Dr. Mukhtar Hadi. Kemudian terkait kemahasiswaan dipaparkan oleh Wakil Rektor III, Dr. Ida Umami.

 

Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas

Dalam sesi tanya jawab, asesor Widyastuti menggali banyak informasi terkait visi IAIN Metro yang tidak berubah dan sejauh mana visi tersebut tercapai, juga bagaimana agar seluruh mahasiswa mampu menyokong tercapainya visi tersebut? Widyastuti juga bertanya bagaimana IAIN Metro memenuhi rasio dosen dan mahasiswa agar ideal.

Enizar menjawab bahwa IAIN Metro sudah menambah dosen melalui dua jalur, yakni CPNS dan Dosen Tetap Non-PNS. Kemudian untuk meningkatkan kualitas, IAIN Metro mengutus 30 dosennya untuk melanjutkan studi S3. IAIN Metro juga mendorong agar para dosen meneliti, mengikuti berbagai konferensi ilmiah, dan mempublikasikannya di jurnal yang terakreditasi.

Asesor Dr. Ir. Sudiyono Kromodihardjo, M.Sc. bertanya tentang dosen di IAIN Metro. “Berapa banyak Dosen Tetap Non-PNS yang sudah mendapatkan NIDN?” Wakil Rektor 1, Suhairi menjelaskan bahwa dari 75 dosen, sudah ada 34 yang mendapatkan NIDN. Asesor kemudian meminta ditunjukkan data di forlapdikti.

Di akhir acara, empat asesor mengucapkan selamat atas alih status dari STAIN Jurai Siwo Metro menuju IAIN Metro. Alih status ini menurut asesor Dr. Ir. Sudiyono Kromodihardjo, M.Sc. membawa perubahan yang besar. “Apalagi dengan 21 prodi yang sebagian di antaranya masih baru.”, kata Sudiyono.

Asesor Suparto, Ph.D berpesan bahwa IAIN Metro harus memegang roadmap yang jelas hingga 2034. Siapa pun rektornya, kerja itu akan dilanjutkan sampai titik akhir. Yang harus diperhatikan adalah rasio dosen dan mahasiswa. Apalagi dengan banyaknya prodi, akan membawa banyak mahasiswa. Hal ini harus diikuti dengan penambahan fasilitas kelas dan peranti pembelajaran yang memadai.”, pesan Suparto.

Di waktu terpisah, Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Metro, Dr. Aguswan Kh. Umam, merasa lega dengan terselenggaranya kegiatan tersebut. “Terima kasih kepada tim akreditasi yang cekatan menunjukkan dokumen kepada asesor sehingga mendapat apresiasi dari asesor. Juga kekompakan seluruh unsur pimpinan dan segenap stakeholder.”

Aguswan memiliki beberapa catatan, “Dari hasil proses akreditasi kemarin, banyak dosen sudah sadar mutu, antara lain dengan banyaknya hasil penelitian dan HKI yang menjadi unsur penting untuk menambah nilai dan meyakinkan asesor. Karena sebenarnya banyak mutu yang bertebaran di IAIN Metro. Namun masih ada kelemahan dari sisi dokumentasi sehingga tidak masuk ke dalam borang akreditasi.”

“Ke depan”, Aguswan menambahkan, “Semua kegiatan di IAIN harus berbasis akreditasi, mulai dari prodi hingga institusi, dan dikuatkan dengan dokumen dasar hingga bukti kegiatan tsb, mulai dari SPMI, SOP, dan dokumen mutu lainnya. Dosen harus menulis, punya HKI, dan memiliki kontribusi lain. Demikian juga, unsur lainnya harus sadar mutu dan punya konstribusi nyata utk mencapai akreditasi maksimal.”

Kepala Pusat Audit LPM IAIN Metro, Yuyun Yunarti, M.Si. menambahkan bahwa dari asesmen surveilen ini, institusi mendapatkan beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti. “Kegiatan audit mutu internal perlu ditingkatkan pada tindak lanjut temuan terutama pada temuan major. Karena selama ini AMI baru kegiatan rutin yang belum di-follow-up hasil temuan. Dokumen mutu harus ditingkatkan kembali. Masing-masing jurusan harus punya gugus mutu untuk peningkatan akreditasi prodi.” [Nas/Juli]

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.