Surakarta, metrouniv.ac.id – Usai acara pembukaan kegiatan Kunjungan Studi IAIN Metro ke UIN Raden Mas Said Surakarta di aula rektorat, peserta dipersilahkan untuk melakukan pendalaman ke unit dan lembaga yang ada di UIN Raden Mas Said baik di rektorat maupun fakultas.  Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) sendiri mengadakan sesi sharing yang dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan kedua perguruan tinggi, Prof. Suhairi, Dr. Zainul Abas, serta Kabiro AUAK IAIN Metro. Sesi ini dimanfaatkan untuk menggali pengalaman dalam menghadapi persiapan Akreditasi Lapangan atas proses borang lembaga dari UIN Surakarta yang telah lebih dahulu serta telah mencapai akreditasi unggul. 

Dr. Zainul Abas, dalam kesempatan tersebut, menjelaskan perbedaan peran antara tim penyusun borang dan tim AL. “Tim borang fokus pada penyusunan narasi dan dokumentasi yang mendalam, sementara tim AL bertugas untuk memastikan semua kebutuhan lapangan terkait akreditasi dapat dipenuhi dengan baik,” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya proses penyempurnaan dokumen hingga mencapai hasil yang final, dengan pemantauan terus-menerus terhadap kekurangan-kekurangan yang mungkin muncul hingga detik-detik terakhir. “Semua harus dipersiapkan dengan maksimal,” tambahnya.

Selanjutnya Dr. Hafidah, Ketua LPM UIN Surakarta, memberikan apresiasi terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh IAIN Metro dalam mempersiapkan akreditasi. Ia menilai IAIN Metro telah berada di jalur yang tepat dan memiliki potensi untuk unggul. “Komunikasi yang baik dengan BAN-PT, ditambah tim yang solid serta keterlibatan langsung pimpinan dalam mengkoordinasi persiapan, menjadi kekuatan utama IAIN Metro,” ujar Dr. Hafidah. Ia juga menyoroti pentingnya manajemen pembagian tugas yang efektif, karena data yang dibutuhkan untuk akreditasi tidak hanya dapat dikelola oleh LPM, tetapi melibatkan seluruh unit di perguruan tinggi.

Sementara dalam kesempatan bicaranya, Dr. Buyung Syukron, Ketua LPM IAIN Metro, menjelaskan kondisi borang dan  persiapan akreditasi lapangan menyampaikan bahwa waktu yang tersedia sangat terbatas, hanya sekitar enam bulan. “Tekanan sangat tinggi untuk menghasilkan bukti yang valid. Kami bekerja dengan tim besar selama dua bulan, kemudian dilakukan penyaringan oleh tim kecil TASPOS untuk penyesuaian dan pengumpulan data. Setelah itu, kami melakukan review dengan asesor internal,” jelas Dr. Buyung.

Selain itu, Dr. Buyung juga mengungkapkan rmbaru akan melaksanakan review eksternal pada bulan Desember mendatang sebagai bagian dari langkah finalisasi dokumen akreditasi.

Di akhir sesi, Dr. Buyung tak lupa menyampaikan terima kasih atas masukan dan ide-ide konstruktif yang diberikan, yang diharapkan dapat memperkuat persiapan Akreditasi Lapangan dan meningkatkan kualitas akreditasi yang akan dijalani oleh IAIN Metro.

Sesi sharing ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dalam meningkatkan mutu bagi masing-masing lembaga. (Lk)