socio
eco-techno
preneurship

Datang Untuk Pulang

70IMG_20210507_112044

metrouniv.ac.id – Dr.
Hj. Siti Nurjanah, M.Ag., PIA.
(Rektor IAIN Metro)

Di keheningan malam menggelayut jiwa, sepi
tanpa ditemani, aku merenung menikmati syahdunya gemercik air di kran yang
sedikit bocor. Tetiba aku teringat sebuah keadaan yang memaksaku untuk berfikir
keras.

Akhir akhir ini seperti sudah biasa kalau
kita mendengar pengumuman kematian, di masjid, mushalla, atau tempat umum
lainnya dan tidak ketinggalan juga di sosmed sering sekali muncul. Bahkan nyata
juga ketika menyusuri jalan mendapati deretan bendera kuning berjejer di banyak
rumah, sebagai pertanda terjadi kematian. Jantung seperti berdetak kencang,
hati juga menjadi ciut seketika. Ada celotehan seseorang di status WA, dengan
ucapannya "sepanjang jalan ketemu bendera kuning, kayak lagi musim
kematian aja". Secara spontan ucapannya karena melihat fakta yang
ditemuinya selama perjalanannya.

Apabila kita kaji pernyataan tersebut
apakah bisa diterima oleh akal kita? Sementara kita tidak pernah tahu apa yang
dikehendaki oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa. Lalu apakah kemudian juga kita
harus menyalahkan karena adanya Covid 19, karena adanya pandemi atau karena
adzab Tuhan? Atau prasangka lainnya yang justru menjadikan hati resah.

Disini kita lalai akan ke Maha Kekuasaan
Allah Tuhan semesta alam Yang Memiliki Kekuasaan untuk menggoncang ganjing kan
semua ciptaanNya, tanpa kompromi kepada mereka. Sesungguhnya kita sedang diuji
dengan sedikit ujian, tetapi berdampak luar biasa. Sudahkah kita mengingatNya
secara maksimal, atau mungkin kita sudah terlena dengan dunia sehingga kita
melupakanNya.

Sebagaimana Allah jelaskan dalam Al Qur an
“Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik
Allah dan kepada-Nya lah kami kembali untuk dihisab)” (QS al Baqarah: 155-156).

Terjemah dari ayat Allah tersebut di atas
mengisyaratkan kepada kita bahwa hanya sedikit ujian yang Allah berikan kepada
kita berupa rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan.
Pandemi Covid 19 hanya sedikit dari ujian Allah, maka Ayat berikutnya
mengkabarkan akan ada kabar gembira  bagi
siapa saja yang  bersabar jika ditimpa
musibah, dengan sadar sepenuhnya bahwa semua ciptaan Allah itu milikNya dan
akan kembali kepadaNya.

Oleh sebab itu, kita harus percaya bahwa
masa pandemi ini memang betul betul nyata. Covid 19 hadir di tengah tengah
kehidupan manusia di muka bumi. Seantero dunia termasuk Indonesia tak
ketinggalan mengalami musibah ini. Ujian dari Tuhan bagi umat manusia.
Kehadirannya sontak membuat dunia terbelalak hingga merasakan kesulitan yang
luar biasa. Berbagai macam upaya pemerintah dilakukan dalam rangka mencegah
semakin merebaknya wabah tersebut. Pemerintah berfikir keras untuk mewujudkan
Indonesia dapat segera kembali normal. Dari mulai memberlakukan Work From Home dan Work From Office bagi para pekerja baik negeri maupun swasta hingga
diberlakukan PPKM, yang semuanya bertujuan menjaga keamanan dan menghindarkan
masyarakat dari merebaknya penularan Covid 19 tersebut. Bahkan vaksinasi terus
digalakkan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Lampung. Semua
dilakukan adalah dalam rangka menanggulangi masyarakat agar tidak semakin banyak
yang terpapar.

Allah Tempat Kembali

Melihat fenomena saat ini muncul berita
kematian dimana mana apakah karena terkena Covid 19? Pertanyaan yang sangat
pendek tapi membutuhkan jawaban yang jelas dan berdasar. Pertanyaan itu selalu
muncul ketika ada berita kematian. Ada rasa ragu, rasa takut, rasa sedih juga,
ketika harus memilih untuk takziah menyaksikan langsung jenazah tersebut atau
tidak?, hingga akhirnya memutuskan untuk tidak berangkat karena mencegah
mafsadah. Semua itu dilakukan demi menjaga maslahat baik untuk diri sendiri
atau orang lain di sekitar kita. Karena takziah identik dengan berkerumun,
berkerumun salah satu indikator mendatangkan berbagai penyakit dan salah
satunya dapat menjadi asbab tertularnya Covid.

Itulah maka pemerintah menggaungkan
larangan berkerumun dan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kerumunan.

Jadi sesungguhnya bukan kematian yang
ditakutkan, karena kematian adalah suatu keniscayaan yang pasti terjadi bagi
kita semua makhluk Allah di muka bumi ini. Namun ikhtiar untuk sehat harus
dijalankan untuk mensyukuri nikmat Allah berupa kehidupan ini. Harus terus
ikhtiar baru kemudian  tawakkal akan
kehendakNya.

Ingatlah bahwa kita akan kembali kepada
Allah, karena dari Allah kita datang dan kepada Allah kita pulang, sebagaimana
termaktub dalam firmanNya QS. Al-baqarah ayat 156 :

?????
??? ??????? ????? ????? ??? ??? ???? ???? ?????

156. (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un”
(sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali).

Husnul khatimah itu menjadi doa doa kita
sehari-hari dalam menjalani kehidupan ini, perjalanan hidup yang penuh liku
ini, menjadi ujian yang niscaya kita hadapi. Allah muara akhir harus kita
patrikan menjadi sebuah keyakinan baik dalam hati dan pikiran serta perbuatan,
agar selalu diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan ini. Semoga Allah
selalu memberikan perlindungan kita di setiap langkah kebaikan yang kita
lakukan, dan semoga dihindarkan dari bala bencana kesulitan diri kita.
Pertolongan kita mintakan hanya kepada Allah bukan kepada makhluk, karena Allah
sebaik-baik Penolong bagi kita. Kasih sayang kita minta dari Allah yang Maha
Rahman dan Maha Rahim.

 

Jangan takutkan akan datangnya kematian,
tetapi takut lah dengan tidak membawa amal baik untuk menghadap Allah SWT saat
kematian menjemput kita. Terus menebar kebaikan untuk sesama, tanamkan
nilai-nilai akhlaq Al Karimah dalam diri kita. Yakinkan bahwa kita datang untuk
pulang kembali ke Sang Khaliq Maha Kuasa Jagad alam raya. Semoga kita pulang
dengan predikat husnul khatimah menghadap Ilahi Rabbi.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
[radio_player id="1"]
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.