socio
eco-techno
preneurship

Manajemen Nafsu di Bulan Ramadan.

bg dashboard HD

metrouniv.ac.id – 20/03/2025 – 20 Ramadan 1446 H

Dr. Gidayani,M.Pd.I. (Penyusun Program Kelembagaan dan Akademik )

Ramadan  merupakan  bulan  yang sangat suci baik lahir maupun batin. Bulan Ramadan sangatlah dinantikan oleh umat Islam dalam tiap tahun. Umat Islam diseluruh dunia  menantikannya dengan hati yang penuh bahagia. Orang Jawa menyambut bulan Suci Ramadhan dengan ‘’bungah“. Dalam Kitab  Lathaif al Maarif bahwa ulama Salaf  pada enam bulan  paruh pertama untuk berdoa semoga Allah SWT mempertemukan pada bulan Ramadhan dan pada enam bulan paruh kedua berdoa semoga ibadah maksimal baik secara kualitas dan kuantitas dengan manajemen yang baik. Karena di bulan suci ini dipenuhi rahmat ,ampunan dan keberkahan dari Allah SWT, ’’Setiap amal kebaikan Anak Adam  akan dilipatgandakan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Kecuali Puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya‘’ ( HR.Bukhari dan muslim ).

Selain berpuasa amalan lain yang dapat membantu mendapatkan  ampunan di bulan ini adalah ; shalat Tarawih  dengan khusuk, memperbanyak istighfar dan doa taubat, bersedekah, menjaga hawa nafsu untuk tidak melakukan hal hal yang mengakibatkan kerusakan dan kejahatan bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Untuk dapat menahan nafsu tersebut perlu planning dan manajemen nafsu ketika menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Suci Ramadan. Pada umumnya manusia itu tidak menyadari bahwasanya nafsu  sangat mempengaruhi manusia dalam berbagai keinginan, misalnya ingin kaya, ingin bahagia, bahkan ingin memiliki hal hal yang bukan miliknya. Orang orang yang tidak memiliki rasa keimanan yang kuat maka akan berbuat yang tidak baik. Menurut Al Ghazali Nafsu perlu diatur dan dikendalikan serta dilakukan manajemen, supaya nafsu senantiasa mengarah kepada keinginan berbuat baik. Manajemen nafsu menurut Al Ghazali nafsu yang berada dalam diri manusia .Keberadaan nafsu pada dasarnya merupakan salah satu fitrah yang diciptakan Allah dalam diri manusia yang bersifat halus, yang dapat dijadikan dorongan dalam diri manusia.

Manajemen nafsu awal Ramadan merupakan input terpenting saat melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan awal diberikan kenikmatan karena Allah memberikan kesempatan kepada kita  bisa berjumpa dengan bulan yang agung dalam keadaan sehat. Manajemen pertama ketika awal Ramadan mempersiapkan jadwal kegiatan apa yang akan dilakukan mulai awal Raadan, untuk bisa menjaga nafsu-nafsu yang mengililingi kita terutama nafsu untuk berbuat tidak benar . Manajemen nafsu ini termasuk pada jenis klasifikasi puasa umum. Manajemen awal ini diagendakan supaya proses pelaksanaan puasa dilandasi dengan iman dan ihtisab (mencari ridho Allah. Cara awal manajemen nafsunya dengan menjawal kegiatan baik sehingga melupakan nafsu yang tidak baik, seperti emosi, nafsu makan dan minum, serta nafsu sahwat/kemaluan. Jadwalkan dengan kegiatan positif seperti tadarus, bersedekah, dan bekerja serta menambah amalan-amalan sholat sunah lainnya. Nafsu awal ramadan pada umumnya tergiur mata pada pemandangan makanan, minuman dan pandangan sahwat yang datang tiba-tiba dan dalam hal ini harus di batasi dengan mengurangi pandangan mata terhadap hal-hal yang menggiring nafsu kita kepada nafsu kurang baik.

Manajemen nafsu pada saat pelaksanaan puasa Ramadan harus benar-benar dilakukan dengan baik. Dalam sebuah Hadist disebutkan “Betapa banyak orang berpuasa namun dia tidak bisa mendapatkan puasanya kecuali lapar dan dahaga” (HR.Thabrani). Pada proses menjalankan puasa ini biasanya lebih pada klasifikasi puasa khusus, dimana kemampuan menahan diri dari lapar dan haus, nafsu kemaluan, menahan panca indra kita dan seluruh anggota tubuh kita dari perbuatan dosa. Pada saat proses ini perlu dibatasi pengumpulan makanan menjelang buka puasa,makan berlebihan dan membeli hal-hal yang tidak perlu. Kita niatkan berbuka dengan sederhana saja jangan membiasakan mengumpulkan makanan yang tidak akan kita makan. Lebih baik disedekahkan atau kita berikan buka kepada orang lain. Hindari makan terlalu banyak sehingga mengakibatkan ngantuk dan tidak bisa melaksanakan shalat tarawih.

Manajemen nafsu yang ketiga pada saat akhir bulan Ramadan. Out put dalam ibadah puasa adalah menyelesaikan ibadah puasa satu bulan lengkap, sebagaimana ditunjukan dalam potongan surah Al Baqarah ayat 185

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ …

“…Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”

Pada ayat diatas telah dijelaskana bagaimana seorang muslim diwajibkan berpuasa dengan mencukupkan bilangnya satu bulan penuh selama bulan Ramadhan. Dengan menjaga keutuhan bilangan puasa dengan tidak mengurangi sedikitpun. Tahan nafsu puasa kita menjelang 10 hari terakhir harus benar-benar ditata, baik lahir maupun batin. Kita menelaah nafsu secara keseluruhan. Fokus pada ibadah, belanja di mall atau di swalayan seperlunya, dan perbanyak sedekah, agar terhindar dari nafsu mata dan nafsu menjelang lebaran (baju baru, kue legit, dan kacang asin). Hindari pula nafsu hati dari penyakit iri dan dengki. Manajemen diri kita dengan kemampuan dan konsep kita, karena sejatinya nafsu adalah musuh terdekat diri kita dan penghancur segalanya jika nafsu tidak kita kendalikan. Bahkan nafsu untuk nafkah batin suami istri pun harus dilakukan manajemnnya seefesien mungkin untuk bisa dikendalikan. Manajemen nafsu dapat dilakukan dengan berpuasa, memperbanyak doa dan istiqfar, zikir, menghindari menyendiri dikamar, berolahraga, menghindari nonton film porno, menjaga pandangan, mendahulukan yang lebih berat hukumnya dari yang ringan hukumnya.

Manajemen outcome terbentuknya jiwa yang bertaqwa kepada Allah SWT dan dapat meningkatkan rasa kepedulian , bersedekah kepada sesama  manusia. Bertambahnya amalan ibadah shalat sunah, bertambahnya dalam pembacaan Al Quran dan amalan lainnya. Dan berlimpahnya pahala dibulan Ramadhan menjadi motivasi untuk memperbanyak output dalam amalan sunah seperti tadarus, sedekah, qiyam al lail, pendalaman keilmuan lainnya. Manage your lust to avoid despicable act, control your lust,in fact,controlled lust is delicious.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
[radio_player id="1"]
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.