socio
echo
techno
preneurship

MeTROUNIV Article

New Wine in an Old Bottle

Facebook
Twitter
WhatsApp

metrouniv.ac.id – 22/05/2023 – 02 Dzulqa’dah 1444 H

Dr. Dedi Irwansyah, M.Hum. (Wakil Dekan 3 FUAD/Pengajar Bahasa Inggris di IAIN Metro)

 

Konon, teh adalah alat manajemen konflik. Dua teritori yang berseteru, bernegosiasi lewat upaca minum teh. Pada secangkir teh, ada setangkup damai. Yang membantu menurunkan tensi persengketaan. ‘Make tea, not war’. Buatlah teh, bukan bikin perang. Karena menyeduh segelas teh untuk para pesaing, berpotensi merubah lawan menjadi kawan. Teh dipercaya lebih dari sekedar minuman. Ia adalah simbol perdamaian. Pengurai konflik. Pencegah peperangan. Penetral perseteruan.

Ada banyak budaya pembuatan teh. Poci, salah satunya. Poci adalah cerek kecil yang terbuat dari tanah liat. Katanya, bagian dalam poci sebaiknya jangan pernah dicuci. Bersihkan saja sisa teh di dalam poci dengan tangan. Jika masih ada sedikit sisa-sisa teh di dalamnya, biarkan saja. Sisa-sisa itu akan membentuk kerak dalam poci. Kerak yang menempel pada bagian dalam poci itu, akan menambah aroma dan cita rasa. Dan begitulah, semakin tua usia poci, semakin nikmat seduhan teh yang dihasilkannya.

Di dalam khazanah Bahasa Inggris, ada ungkapan “new wine in an old bottle”. Sebuah ungkapan idiomatik. Yang jika diterjemahkan secara harafiah, tidak akan didapatkan makna utuh.  “Anggur baru di dalam botol lama” adalah idiom untuk menggambarkan sebuah perubahan signifikan telah terjadi. Misalnya, ada sebuah kedai teh yang telah lama berdiri. Selama itu, teknik penyajian teh tidak pernah berubah. Hanya memasukkan teh ke dalam kantung, lalu dicelup ke air panas. Sampai diperkenalkanlah sebuah teknik baru: poci. Setahun setelah teknik poci digunakan, kedai teh menjadi lebih ramai. Inilah “new wine in an old bottle”. Yaitu, sebuah perubahan signifikan yang diinjeksikan pada sistem yang sudah cukup lama berjalan. Karena perubahannya substantif, hasilnya pun tidak kaleng-kaleng.

Sebaliknya, ada juga ungkapan lain yang berbunyi “old wine in a new bottle”. Ini untuk menunjukkan stagnansi, kejumudan, kemandekan, kebekuan, atau sesuatu yang ‘jalan di tempat’. Meski tampak ada perubahan telah dilakukan, perubahan itu tidak esensial. Jika kembali ke analogi kedai teh tadi. Kedai teh itu telah lama berdiri, dan teknik penyajian teh tidak pernah berubah. Lalu muncul ide untuk mengecat ulang kedai dan mengubah tata letak. Setahun setelah itu semua, kedai teh tidak menjadi lebih ramai. Ini, “anggur lama di dalam sebuah botol baru”. Yaitu, menampilkan substansi lama dalam kemasan baru. Karena perubahannya terbatas pada wadah-semata, cita-rasa tetap saja sama. Karenanya, pembeli tak kunjung bertambah.

Syahdan, di dalam dunia kampus. Jika seorang telah mengajar sebuah mata kuliah,  sebut saja Food and Beverage Service pada Jurusan Culinary Arts, lebih dari sepuluh tahun. Jika materi yang  diajarkan tetap sama. Jika yang berubah hanya pencantuman tahun akademik pada sampul diktat. Maka mungkin, sang pengajar adalah penganut ‘old wine in a new bottle’. Isi diktatnya sama dari tahun ke tahun, hanya sampulnya saja yang berubah. Namun jika, secara periodikal  sang pengajar merevisi dan memperkaya materi-materi di dalam diktat. Membuatnya layak naik tingkat dari diktat menjadi bahan ajar yang diterbitkan dan didistrubusi secara luas. Maka mungkin, sang pengajar adalah penganut pandangan ‘teh baru di dalam poci tua’. Semakin tua pocinya, semakin kuat aroma dan cita rasa yang tercipta.

Anda mungkin saja setuju dengan narasi ‘teh baru di dalam poci tua’ di atas. Pun jika tidak, tidak mengapa. Let us make tea, not war.  Mari ngeteh, mari bicara! Dan jika teh tidak tersedia, kopi pun jadilah! Asal masih panas dan baru diseduh.

(Mr.Ded_Posting : ss_humas)

Artikel Terkait

AGAMA DAN KETIDAKBERARTIAN HIDUP

metrouniv.ac.id – 28/05/2023 – 08 Dzulqa’dah 444 H Dr. Mukhtar Hadi, M.Si. (Direktur Pascasarjana IAIN Metro) Banyak orang yang silau

Prodi MHU IAIN Metro Bergerak

metrouniv.ac.id – 07/05/2023 _ 17 Syawal 1444 H Dharma Setyawan, M.A. (Wakil Dekan 3 FEBI IAIN Metro) 6 hari Kuliah

CIRI-CIRI ORANG YANG BERTAKWA

Bagian 2 metrouniv.ac.id – 17/04/2023 – 26 Ramadhan 1444 H Dr. Mukhtar Hadi, M.Si. (Direktur Pascasarjana IAIN Metro)   Dalam

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.