socio
eco-techno
preneurship

Pembelajaran Daring dan Fondasinya

bg dashboard HD

Muhamad Nasrudin, MH (Dosen dan  Gugus Kendali Mutu Fakultas Syariah IAIN Metro)

 

Pandemi Covid-19 mengubah hampir semua lanskap kehidupan, tak
terkecuali dunia pendidikan. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam
rangka mencegah dan memutus penyebaran virus Corona dilakukan salah satunya
dengan mengubah pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi, dari luring ke
daring.

Pergeseran dari luring ke daring ini membawa berbagai
konsekuensi yang tentu saja tidak mudah. IAIN Metro termasuk salah satu kampus
yang menerapkan pembelajaran daring, mulai dari pertengahan semester genap
tahun 2019/2020 hingga semester gasal 2020/2021.

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa
ada tatap muka secara langsung antara tutor/dosen dengan peserta didik/mahasiswa.
Komunikasi antara dosen dan mahasiswa dilakukan dengan dimediasi perangkat teknologi
komunikasi melalui jaringan (internet, telepon, radio, televisi, dan semacamnya).

Problem mendasar pembelajaran daring sebagai pembelajaran
yang berjarak adalah bahwa masing-masing dosen dan mahasiswa berada pada
lingkungan yang tidak sama. Masing-masing hidup dan berada pada alam yang
berbeda. Di saat yang sama, baik dosen dan mahasiswa, pada saat yang sama menjalani
peran yang beraneka.

Pada pembelajaran luring, semua pihak menanggalkan berbagai peran
mereka dan masuk ke dalam kelas dengan peran tunggal: sebagai dosen atau sebagai
mahasiswa. Sementara itu, dalam pembelajaran daring, dosen berperan ganda di
rumah, misalnya sebagai suami, ayah, kakak, atau anak. Demikian juga mahasiswa
di saat belajar, pada saat yang sama ia berperan juga sebagai anak, kakak, atau
adik.

Peran yang bertumpuk-tumpuk ini menjadi problem serius.
Ketika asyik mengajar, misalnya, si istri minta tolong menyalakan pompa air
karena karena air di tandon habis. Ketika asyik mengoreksi tugas mahasiswa, si
kecil minta disuapi atau tiba-tiba rewel. Dan ketika gangguan itu sudah teratasi,
eh, mood mengajar sudah ambyar atau waktunya sudah habis.

Demikian halnya bagi mahasiswa. Ketika asyik menyimak materi,
eh, si adik minta dimandikan. Atau si Ibu meminta dibelikan bumbu di warung,
atau ada ayam yang masuk ke dapur dan menghamburkan beras. Ketika gangguan
sudah tuntas, eh, penjelasan dosen sudah selesai. Nah, perkara-perkara kecil
tapi lazim ini tak jarang menjadi problem.

Pra-Syarat dan Fondasi

Oleh karena itu, pembelajaran daring, baik yang
diselenggarakan secara sinkronis atau asinkronis membutuhkan beberapa pra-syarat
yang bersifat mutlak sebagai fundamennya, yakni: komitmen penuh kedua belah
pihak, manajemen diri, media komunikasi, media pembelajaran digital, dan media
evaluasi digital.

Pertama, komitmen penuh. Dalam pembelajaran luring,
baik dosen ataupun mahasiswa terkondisikan untuk hadir dan siap untuk belajar.
Waktu dan tempat yang sama membantu dosen dan mahasiswa untuk on fire
dalam pembelajaran. Suasana ruangan yang tenang membantu fokus dalam belajar-mengajar.

Dalam pembelajaran daring, tidak ada tempat yang sama. Tidak
ada ruangan yang benar-benar nyaman dan single-purpose untuk belajar.
Belajar di ruang tamu repot kalau ada tamu. Belajar di ruang keluarga rawan
tergoda televisi atau diganggu anggota keluarga. Belajar di kamar rawan rebahan.
Belajar di taman rawan terganggu.

Sebab itu, perlu komitmen dari dosen dan mahasiswa untuk
serius dalam belajar, bagaimana pun kondisinya, apa pun rintangannya, sesulit
apa pun tantangannya. Komitmen ini harus dibuat oleh kedua belah pihak. Karena
komitmen yang diingkari salah satu pihak tidak memiliki signifikansi apa pun.

Kedua, manajemen diri. Pembelajaran daring memberikan
kewenangan secara penuh kepada para dosen dan mahasiswa untuk mengatur jadwal
kegiatan masing-masing dalam sehari-hari. Bagi mereka yang tidak terbiasa
membuat jadwal kegiatan harian, pembelajaran daring berujung pada beban belajar
yang terus menggunung sehingga kebingungan untuk menuntaskannya satu per satu.

Selain manajemen waktu, manajemen komunikasi juga tak kalah penting.
Komunikasi ini tidak hanya antara dosen dan mahasiswa, melainkan juga
komunikasi antara dosen atau mahasiswa dengan orang-orang di sekitarnya: anak,
istri atau suami, orang tua, mertua, kakak, atau adik yang ada di rumah.

Komunikasi ini penting karena mereka yang tinggal serumah
belum tentu memiliki pemahaman yang sama tentang masa pandemi dan mekanisme pembelajaran
daring. Komunikasi yang macet bisa merusak suasana rumah dan tentu saja berimbas
pada kesuksesan belajar daring.

Tempo hari, misalnya, ada mahasiswa yang mengeluh karena
disalahpahami Ibunya. Seorang ibu tersebut berkomentar kepada mahasiswi,
“Katanya belajar, Nduk. Kok malah main HP terus seharian? Kapan belajarnya?â€?
Padahal memang pembelajaran dilakukan menggunakan peralatan komunikasi, salah
satunya HP.

Ketiga, pembelajaran daring menuntut kesiapan
perangkat komunikasi, baik hardware maupun software. Perangkat
keras harus benar-benar fit dan kompatibel dengan berbagai aplikasi
pembelajaran. Karena tidak jarang ada HP yang hank ketika digunakan
untuk mengirimkan video, memori yang penuh, atau tidak bisa diinstal aplikasi
pembelajaran.

Jaringan sinyal dan pulsa juga penting untuk diperhatikan.
Secanggih apa pun perangkat yang kita miliki kalau kita tinggal di blank spot
signal
ya tidak ada artinya. Demikian halnya, perangkat yang canggih,
jaringan internet 4G, tetapi tidak punya pulsa, ya tidak bisa dipakai.

Keempat, media pembelajaran dalam pembelajaran daring
juga harus ditransformasikan ke dalam wujud digital. Proses transformasi ini
tidak semata-mata mengalihkan dari print-out menjadi soft-file.
Digitalisasi media pembelajaran adalah proses transformasi, bukan semata-mata
alih-bentuk. Materi versi print-out perlu ditransformasi menjadi video
tutorial atau audio podcast.

Kelima, media evaluasi juga perlu digital. Tidak
hanya sebatas pindai soal atau kirim soft file soal, melainkan perlu
menerapkan aplikasi kuis atau Google form yang bisa memberikan penilaian secara
real time sehingga memudahkan dosen dan mahasiswa. Tentu saja tidak
semua mata kuliah bisa digunakan, tetapi inovasi tetapi bisa dilakukan.

Semoga pandemi segera berakhir dan pembelajaran menemukan formulasi terbaiknya. Aamiin 

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
[radio_player id="1"]
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.