socio
eco-techno
preneurship

TIME WILL TELL

bg dashboard HD

metrouniv.ac.id – 6/11/2025 – 6 Rajab 1446 H

Prof. Dr. Dedi Irwansyah, M.Hum. (Wakil Dekan 3 FUAD/Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Metro)

Bi idznillah, waktu akan menyingkap kebenaran secara perlahan.”

Lelaki itu tahu bahwa anak-anaknya sedang berdusta. Mereka datang di suatu petang dan berkata bahwa saudara mereka, Yusuf a.s. telah dimangsa serigala. Sebagai bukti, mereka membawa baju Yusuf  a.s. yang berlumuran darah. Namun, lelaki itu menemukan sesuatu yang janggal di sana: baju itu tidak robek, dan darah di baju itu tidak terlihat seperti darah manusia. Hal ini membuat lelaki itu sangat sedih. Ia sedih karena anaknya tercinta,Yusuf a.s.,  tidak pulang. Dan, ia lebih sedih karena justru anak-anaknya sendiri, yang notabene adalah saudaranya Yusuf a.s. yang membawa berita dusta itu. Lelaki itu tahu mereka berbohong karena, secara logis, serigala tidak mungkin memangsa seseorang tanpa merusak pakaiannya. Meski demikian, ia memilih bersabar. Ia berpegang pada keyakinannya bahwa fasabrun jamil — kesabaran adalah hal yang indah.

Penalaran kritis sering membawa manusia pada kebenaran logis (logical truth), yaitu kebenaran yang sesuai dengan sistem logika. Dalam kisah ini, ketika anak-anak lelaki itu berkata Yusuf a.s. telah dimangsa serigala, bukti yang mereka ajukan tidak mendukung klaim tersebut. Secara logis, jika serigala menyerang manusia, pasti ada tanda-tanda seperti pakaian yang robek akibat gigitan atau cakaran. Namun, pakaian Yusuf a.s. tetap utuh, sehingga klaim mereka tidak masuk akal. Lebih jauh, darah pada pakaian itu bukan darah manusia, melainkan darah domba, yang semakin memperkuat kesimpulan bahwa Yusuf a.s. tidak diterkam serigala. Dengan penalaran logis, lelaki itu bisa memahami bahwa cerita anak-anaknya adalah dusta.

Selain kebenaran logis, ada pula kebenaran empiris (empirical truth), yaitu kebenaran yang didasarkan pada pengamatan langsung melalui indera. Dalam kasus Yusuf a.s., meskipun kebenaran logis menunjukkan bahwa ia tidak dimangsa serigala, diperlukan bukti empiris untuk memastikan keberadaannya. Yusuf a.s. harus ditemukan dan dilihat langsung agar dapat dipastikan ia masih hidup. Dalam banyak situasi, kebenaran logis saja menjadi tidak cukup. Bukti empiris diperlukan untuk mendukung atau membantah sebuah kesimpulan logis. Kombinasi antara logika dan pengamatan empiris sering digunakan dalam pengkajian ilmiah. Dimana logika membantu merumuskan hipotesis, sementara bukti empiris memberikan data yang dapat diamati  (observable) untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut. Dengan perpaduan ini, diperoleh kesimpulan yang lebih akurat dan meyakinkan.

Namun, ada juga kebenaran teologis (theological truth), yang didasarkan pada keyakinan religius. Dalam kisah ini, lelaki itu tahu anak-anaknya berbohong, tetapi ia tetap memohon pertolongan kepada Allah s.w.t.  atas kesedihannya. Ia memilih bersabar karena dalam keyakinannya, kesabaran adalah hal yang utama. Ia percaya pada fasabrun jamil, bahwa kesabaran itu indah. Kebenaran teologis inilah yang memberinya kekuatan untuk menghadapi ujian berat tersebut. Meskipun pada saat itu ia belum memiliki kebenaran empiris tentang keberadaan Yusuf a.s., keyakinannya kepada Allah s.w.t. membuatnya tetap tegar dan berharap.

Syahdan, dalam mengarungi kajian ilmiah, dibutuhkan perpaduan antara kebenaran logis dan kebenaran empiris untuk dapat memahami sebuah realitas secara mendalam. Namun dalam menyikapi kajian ilmiah dan dalam mengarungi lautan kehidupan, sarjana Muslim patut meneguhkan diri pada kebenaran teologis. Belajar dari Nabi Yakub a.s., kebenaran teologis adalah pegangan utama. Ketika kebenaran logis belum didukung oleh bukti empiris, keyakinan teologis memberikan harapan dan ketenangan. Dalam ketiadaan kebenaran empiris, umumnya orang akan berkata: “Time will tell,  biarlah waktu yang menjawab.” Namun, seorang Muslim mungkin akan berkata, “Insya Allah, time will tell.” Dengan ijin Allah s.w.t., kebenaran akan tersingkap seiring berjalannya waktu. Wallahu a’lam.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
[radio_player id="1"]
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.