(GORONTALO) Di sela-sela pelaksanaan Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) XVI yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 27 Mei 2023 di Bumi Perkemahan (Buper) IAIN Sultan Amai Gorontalo, kontingen IAIN Metro di bawah pimpinan Dr. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA, melakukan ziarah ke makam Sultan Amai yang berlokasi di Masjid Hunto Sultan Amai, Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Turut serta dalam ziarah ini adalah Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Lembaga IAIN Metro, Prof. Dr. Suhairi Yusuf, M.Ag, Agus Hamdani, Supendi, Fredy, Dewi Masithah (bukan DM), Aisyah Khumaira, Syakir, Nurma, dan yang lainnya.
Ziarah ini bertujuan untuk mengenang jasa Sultan Amai dalam pengembangan agama Islam di Gorontalo, yang saat ini dikenal sebagai Bumi Serambi Madinah.
Sultan Amai, sebagaimana tertulis pada batu nisannya, lahir pada tahun 1460 M dan wafat pada tahun 1535 M atau lahir tahun 864 H dan wafat tahun 939 H. Baginda Raja Sultan Amai ini berumur 75 tahun, di mana jasanya masih dikenang oleh orang-orang saat ini, terutama di Gorontalo, Indonesia, bahkan dunia Islam pada umumnya.
Sultan Amai adalah Raja pertama Gorontalo yang memeluk agama Islam. Dengan memeluk agama Islam, baginda raja ini berhasil membawa banyak rakyatnya masuk ke dalam agama Islam.
Ini adalah dakwah yang nyata dan pengaruhnya sangat luar biasa. Julukan Serambi Madinah untuk Gorontalo saat ini tentu tidak lepas dari peran penting Sultan Amai Gorontalo. (Ash).