Lampung Timur, metrouniv.ac.id — Suasana khidmat menyelimuti Gedung Academic Centre Kampus II Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung (UIN Jusila) saat civitas akademika menggelar Tasyakuran, Selasa (10/6/2025). Tasyakuran tersebut merupakan rasa syukur atas peralihan status kelembagaan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Momen penuh makna ini menandai babak baru UIN Jusila, yang telah resmi berdiri berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2025 yang telah diserahterimakan beberapa waktu lalu, tepatnya pada 26 Mei 2025 di Jakarta.
Tasyakuran dikemas dalam bentuk khataman Al-Qur’an oleh kurang lebih dari 500 peserta yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta tamu undangan dari berbagai instansi. Dalam sambutannya, Rektor UIN Jusila, Prof. Dr. Ida Umami, menyampaikan bahwa kegiatan ini menargetkan 30 kali khatam sebagai wujud rasa syukur dan tekad untuk memperkuat spiritualitas kampus.
“Transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, tetapi juga momentum untuk memperdalam ruh spiritual kampus. Dengan khataman ini, kami ingin menjadikan UIN Jusila sebagai oase spiritual yang memberi manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Prof. Ida.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an bersahut-sahutan memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer damai dan khusyuk. Seusai khataman dan doa bersama yang dipimpin oleh Direktur Ma’had, Taufid Hidayat Nazar, Lc., MH., seluruh peserta menikmati santap siang, yang menguatkan nuansa kekeluargaan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tamu kehormatan dari luar kampus, di antaranya perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, DPRD Kota Metro, Ketua Baznas Kota Metro, BSI Kantor Cabang Metro, Pengadilan Agama Kota Metro dan Sukadana, kepala sekolah dan pondok pesantren mitra, serta awak media. Kehadiran mereka menegaskan dukungan luas terhadap transformasi institusional UIN Jusila.
Peralihan status ini menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan tinggi keagamaan di Lampung. UIN Jusila kini memantapkan langkah sebagai lembaga yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai spiritual dan keummatan.
(Lk/Bud)