socio
eco-techno
preneurship

KASIH SAYANG ALLAH

bg dashboard HD

metrouniv.ac.id – 123/12/2024 – 21 Jumadil Akhir1446 H,  Dr. Mukhtar Hadi, M.Si. (Direktur Pascasarjana IAIN Metro)

Salah satu sifat Allah SWT adalah bahwa Dia memiliki sifat Rahman dan Rahim. Sifat Ar-Rahman Allah berarti Maha Pengasih, Maha Pemurah, dan sumber kasih sayang. Dialah Allah Yang Maha Pengasih, pemilik dan sumber sifat Kasih. Dialah Tuhan yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk. Sifat Ar-Rahim Allah bermakna bahwa Allah Maha Penyayang Yang selalu tiada henti memberi kasih sayang dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman.
Dengan sifat Kasih Sayang ini, maka dipahami bahwa Allah sebagai Tuhannya manusia bukanlah Tuhan yang menakutkan, Tuhan yang Zalim atau keras dan memberatkan hamba-hambaNya. Allah adalah Maha Rahman dan Maha Rahim agar manusia beribadah, mengabdi kepada-Nya dan menyembahkan dengan rasa tentram, damai, aman. Bebas dari rasa takut, gelisah atau apalagi terintimidasi. Tuhan yang Rahman dan Rahim ini memiliki karunia dan rahmat yang tiada ada batasnya.

Pada Hari Akhir nanti, manusia akan ditempatkan di surga atau neraka sesuai dengan amal baiknya. Mereka yang amal baiknya lebih besar dibandingkan dengan amal keburukannya, maka akan diberikan ganjaran berupa surga Mereka ini disebut dengan Ashabul Yamin (kelompok kanan). Bagi mereka yang amal buruknya lebih banyak dan berat dibandingkan dengan amal kebaikannya, maka akan ditempatkan di neraka. Mereka ini disebut dengan kelompok Ashabul Syimal (kelompok kiri). Namun Allah SWT dengan kasih sayang-Nya memberikan dispensasi kepada mereka yang telah ditempatkan di neraka, dengan syarat di dalam hatinya masih ada iman walapun hanya seberat bisi sawi. Deangan rahmat dan kasih sayang-Nya, maka Allah keluarkan mereka dari neraka untuk dipindahkan ke surga.

Demikian itu digambarkan oleh Nabi SAW dalam sebuah hadits. “Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi SAW, Ia bersabda: Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian Allah memerintahkan: Keluarkan dari neraka orang-orang yang dalam hatinya masih ada iman seberat biji sawi. Maka dikeluarkanlah mereka dari neraka yang warna (badannya) benar-benar hitam, lalu dimasukkan ke dalam sungai hiduo atau sungai kehidupan, lalu tumbuhlah mereka seperti biji yang tumbuh setelah air bah, adakah engkau tidak melihatnya, sesungguhnya ia seperti kulit yang mengkilat-kilat (HR.Bukhari dan Muslim). Begitulah Allah SWT dengan sifat Kasih dan Sayangnya memberikan pertolongan kepada para hambanya yang sudah berada di dalam neraka, namun karena hamba-hamba itu masih memiliki iman walaupun sedikit sekali, meraka diangkat dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.

Gambaran yang serupa juga disampaikan Rasulullah dalam sebuah hadits yang lainnya. “Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata. Bersabda Nabi SAW: Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui penduduk neraka yang terakhir masuk neraka dan penduduk surga terakhir masuk surga. Seorang laki-laki keluar dari neraka dengan merangkak maka Allah memerintahkan (kepada orang itu): “Pergilah dan masuklah ke surga!” Laki-laki itu mendatangi surga itu sambil mengkhayalkan bahwa surga itu telah penuh. Lalu ia kembali dan berkata: “Wahai Tuhan aku dapati surga itu telah penuh. “Allah memerintahkan: “Pergilah dan masuklah ke surga!” Maka ia mendatanginya sambil mengkhayalkan bahwa surga itu telah penuh. Lalu ia kembali dan berkata: “Wahai Tuhan aku dapati surga itu telah penuh.” Maka Allah berfirman: “Pergilah dan masuklah ke dalam surga, maka sesungguhnya (surga) itu semisal dunia dan sepuluh kalinya atau sesungguhnya surga itu sepuluh kali dunia.“ Laki-laki itu berkata: “Engkau mengejek dan menertawakanku sedangkan Engkau pemilik (nya).” Aku (Ibnu Mas’ud) melihat Rasulullah tertawa hingga tampak gigi gerahamnya. Dan pernah pula dikatakan: “ Yang demikian itu adalah penduduk surga yang paling rendah tingkatannya (HR. Bukhari dan Muslim).S

Sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya yang tidak terbatas tersebut memberikan pengharapan kepada manusia atas rahmat dan anugerah-Nya. Manusia tidak sepatutnya berputus asa atau hilang harapan akan rahmat dan kasih sayang Allah, karena tidak hanya di dunia, hingga sampai akhirat nanti kasih sayang Allah tetaplah diberikan kepada hamba-Nya. Pun ketika manusia yang berlumuran dosa yang membawanya masuk neraka. Jika di dalam hatinya masih memiliki iman kepada-Nya, ia akan dientaskan oleh Allah dari neraka untuk ditempatkan di surga.A

pabila kita membaca Al-Qur’an dalam surat Al-Bayyinah, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang kufur dari ahli kitab dan orang-orang musrikin akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. (QS.Al-Bayyinah: 6) Kemudian dalam ayat berikutnya Allah SWT berfirman bahwa orang-orang yang beriman dan beramal shaleh akan diberikan balasan berupa surga ‘Adn dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya dan meraka kekal di dalamnya selama-lamanya. (QS. Al-Bayyinah: 7-8) Apa yang membedakan janji Allah kepada orang-orang yang kufur dan kepada orang-orang yang beriman?K

Kepada orang-orang kufur yang karena kekufurannya membawa mereka masuk neraka dinyatakan mereka kekal di dalamnya, tetapi tidak disebutkan selama-lamanya (kholidiinaa fiiha). Tetapi ketika menjelaskan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan karenanya mereka masuk surga, maka Allah menyatakan orang-orang beriman ini masuk ke dalam surga dan dinyatakan kekal selaman-lamanya (kholidiina fiiha Abada). Dengan demikian bagi orang-orang yang masuk neraka, memiliki kemungkinan untuk mendapatkan pertolongan dari Allah untuk dipindahkan ke surga. Syarat untuk mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah itu adalah masih memiliki iman walaupun hanya seberat biji sawi. Sungguh Ampunan dan Kasih Sayang Allah lebih besar dari dosa-dosa manusia.

Sudah seharusnya manusia bisa meneladani sifat Rahman dan Rahim Allah. Orang-orang yang mampu meneladani sifat Pengasih Allah akan melahirkan dalam dirinya kepedulian sosial, suka membantu dan menolong, sikap welas asih dan ringan tangan. Kepada siapapun, Ia akan membantu dan mengasihi orang lain tanpa melihat siapa yang dibantu. Menolong dan mengasihi tanpa pamrih dengan tidak melihat latar belakang suku atau etnis, agama, kelompok golongan, asal negara, warna kulit, dan sebagainya. Sifat pengasih melahirkan kemanusiaan universal. Sementara, orang-orang yang meneladani sifat penyayang akan melahirkan rasa sayang dan cinta kepada sesama terutama kepada orang-orang yang beriman. Sifat ini melahirkan ukhuwah Islamiyah, menyayangi dan mencintai sesama muslim seperti halnya ia mencintai dirinya sendiri. Sepikul sepenanggungan. Kebahagian saudara muslim menjadi kebahagian kita dan rasa sakit yang dialami saudara muslim kita menjadi rasa sakit kita. (mh.22.12.24).

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
[radio_player id="1"]
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.