socio
eco-techno
preneurship

Uang Rakyat?

Uang Rakyat?

metrouniv.ac.id – 05/08/2023 _ 18 Muharam 1445 H

Dharma Setyawan, M.A. (Wakil Dekan 3 FEBI IAIN Metro)

Uang bukan faktor pertama gerakan pemberdayaan. Memulai pemberdayaan dengan kesediaan untuk saling mendengar, mengeluarkan gagasan dan menyamakan frekuensi dengan banyak orang. Ketika semuanya dimulai dengan uang, meminta bantuan anggaran negara padahal belum memulai, itu bukan pemberdayaan. Memang kewajiban pemerintah untuk memberi fasilitas publik, tapi pemberdayaan tidak dari uang munculnya. Harus mau berkumpul rutin, gotong royong rutin, iuran rutin dan promosi rutin.

Pejabat Pemerintah yang banyak janji-jani perlu berbenah diri. Uang pemerintah itu terbatas, semua penganggaran butuh rencana. Jadi jangan tebar pesona seolah anda sebagai pejabat seperti bisa selesaikan persoalan. Kata “daya” itu berat sekali, bukan pemberdayaan yang nanti terjadi tapi jamak perilaku memperdayai. Pemerintah harus mengikuti ritme pemberdayaan. Biarkan warga kreatif memulai dulu apa yang akan menjadi mimpi mereka, jika warga iuran ikutlah iuran sekedarnya. Anda jadi bagian dari gerakan warga. Jangan selalu merasa di atas mereka. Berkumpulah bersama mereka, ikut iuran seikhlasnya, mendengarkan mereka. Setelah terjadi solidaritas, rasa memiliki, gerakan, anggaran negara adalah anggaran rakyat, pejabat hanya menjadi fasilitator mengembalikan lagi anggaran rakyat kepada pemiliknya.

Kesepakatan bersama misal bangun fasilitas publik, itu jelas butuh anggaran pemerintah. Kalau hal-hal rutin yang mungkin diselesaikan dengan iuran, bantingan, infaq maka pemberdayaan sudah on the track menjadi tradisi. Masyarakat yang kreatif jangan dirusak dengan janji-janji politik, dimana sebenarnya anda hanya menjadi bagian kecil system dari negara ini. Dalam pemberdayaan tidak ada superman yang ada adalah supertim.

“Datanglah kepada rakyat, hiduplah bersama mereka, belajarlah dari mereka, cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka tahu; bangunlah dari apa yang mereka punya; tetapi pedamping yang baik adalah, ketika pekerjaan selesai dan tugas dirampungkan, rakyat berkata, “Kami sendirilah yang mengerjakannya”. (Lao Tse, SM 700).  (penulis : DS, Posting : SS_Humas)

Artikel Terkait

Social Climber (Pemanjat Sosial)

metrouniv.ac.id – 11/09/2023 – 26 Robiul Awal 1445 H Dr. Mukhtar Hadi, M.Si. (Direktur Pascasarjana IAIN Metro) Sebagian pembaca mungkin

Ateisme di Negara-Negara Islam

metrouniv.ac.id – 13/08/2023 – 25 Muharam 1445 H Dr. Mukhtar Hadi, M.Si. (Direktur Pascasarjana IAIN Metro)   Presiden Joko Widodo

Kader Pemberdayaan Desa

metrouniv.ac.id – 06/08/2023 _ 19 Muharam 1445 H Dharma Setyawan, M.A. (Wakil Dekan 3 FEBI IAIN Metro) Tuan-tuan hakim, apakah

BAHASA DAERAH, QUO VADIS?

metrouniv.ac.id – 03/08/2023 – 17Muharam 1445 H Dr. Umi Yawisah, M.Hum (Dosen Prodi Bahasa Inggris dan Pascasarjana IAIN Metro) We

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
"Ayo Kuliah di IAIN Metro"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.